Senin, 27 Februari 2012

KEDARURATAN MEDIS

 Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin
juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya
kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain


infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih system tubuh. Penangan penderita yang
paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat
teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan


Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas antara
lain :
Gejala :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda :
1. Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
2. nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat
3. pernapasan tidak teratur
4. perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering
termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat,kebiruan dan terlalu merah)
5. perubahan tekanan darah
6. pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
7. bau khas dari mulut atau hidung
8. terjadinya kejang atau kelumpuhan
9. mual, muntah, diare
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh seorang penolong :
1. Pingsan
• Terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak berkurang.
• Tanda : - Denyut Nadi lambat
- Pucat, Kulit Dingin dan berkeringan
• Terjadi akibat :
- Reaksi terhadap rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang
cukup.
• Gejala dan tanda pingsan
o Perasaan limbung.
o Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
o Lemas, keluar keringat dingin.
o Menguap.
o Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya
beberapa menit.
o Denyut nadi lambat.
• Penanganan pingsan
1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- Periksa napas dan nadi.
- Posisikan stabil.
8. Rujuk ke Fasilitas kesehatan
2. Paparan Panas
Gangguan tubuh yang terjadi akibat panas ada tiga macam :
a. Kejang Panas ( Kram )
b. Kelelahan Panas
c. Sengatan Panas

A. Kejang panas
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi
pada otot tungkai dan perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan
elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya
sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.
Gejala dan Tanda
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut.
2. Kelelahan
3. Mual
4. Mungkin pingsan
Penanganan
1. Pindahkan penderita ke tempat teduh / sejuk.
2. Baringkan sampai kejangnya menghilang.
3. Beri minum kepada penderita ( Oralit atau sejenisnya )
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah
gangguan ini juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat
yang berlebihan sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi
kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas.
Gejala dan Tanda
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah.
6. Pusing, kadang penurunan respons
7. Lidah kering dan haus
Penanganan
1. Baringkan penderita ditempat yang teduh
2. Kendorkan pakaian yang mengikat
3. Tinggikan tungkai penderita 20 - 30 cm
4. Beri minum bila penderita sadar
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
c. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh penderita sudah tidak
lagi mampu untuk mengeluarkan kelebihan panas, sehingga suhu tubuh
menjadi terlalu tinggi dan berbahaya bagi keselamatan penderita. Masalah ini
menjadi lebih kompleks bila penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini
biasanya terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau
di tempat yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas
dapat mengancam jiwa.
Gejala dan Tanda
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Pupil mata melebar
5. Kehilangan kesadaran
6. Kejang umum atau gemetar pada otot
Penanganan
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar
mata kaki serta di samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin
dan tambahkan es ke dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Paparan Dingin ( Hipotermia )
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun < 35o C.
Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar , suatu respon bawah
sadar untuk meningkatkan suhu tubuh melalui aktivitas otot. Hipotermia dapat
terjadi akibat penderita berada dialam terbuka dalam waktu yang lama. Ada
beberapa hal yang adapt memperburuk hipotermia yaitu :suhu rendah, angin,
air, usia penderita, kesehatan penderita, penyakit yang diderita, alcohol,
penyalah gunaan obat dan kekurangan makanan .
Gejala dan Tanda
1. Menggigil / gemetar
2. Terasa melayang
3. Pernapasan cepat nadi lambat
4. Gangguan penglihatan
5. Reaksi mata lambat
6. Alat gerak kaku
7. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi
8. Kesadaran menurun
Penanganan Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan
X. KERACUNAN
Pengertian racun
Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi
tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Reaksi kimianya
merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi
obat karena reaksi obat dalam tubuh memang diinginkan, namun ada kalanya terjadi
reaksi obat yang tidak di inginkan . Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida,
sianida ( pada singkong beracun ), racun binatang ( ular, kalajengking dll ).
Terjadinya keracunan pada manusia :
a. Sengaja ( Bunuh diri )
b. Tidak sengaja ( makanan,minuman, udara beracun )
c. Penyalahgunaan obat

Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi
empat :
1. Keracunan melaui mulut / alat pencernaan
Gejala : - Mual muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Napas berbau
- Suara parau
- Luka bakar pada daerah mulut
- Adanya sisa racun didaerah mulut
- Mulut berbusa
Penanganan :
- Beri minum anti racun umum ( norit, susu, putih telur, air kelapa,
air mineral )
- Usahakan si penderita muntah
- Jangan muntahkan bila menelan asam/basa kuat, minyak, korban
kejang, korban tidak sadar
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala : - Sesak napas
- Kulit kebiruan ( sianosis )
- Napas berbau
- Batuk
- Suara parau
Penanganan :
- Beri oksigen bila ada
- Rujuk ke fasilitas kesehatan segera
3. Keracunan melalui kontak / penyerapan ( kulit )
Gejala : - Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
- Nyeri
- Melepuh dan meluas
Penanganan :
- Buka baju penderita
- Bila racun berupa serbuk sikat sampai bersih
- Siram bagian yang terkena racun dengan air ( minimal 20 Menit )
- Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api
4. Keracunan melalui suntik / gigitan
Gejala : - Luka didaerah suntikan / gigitan
- Nyeri pada daerah gigitan
- Kemerahan
- Perubahan warna kulit
Penanganan :
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Gejala dan tanda keeracunan :
1. Penurunan kesadaran, gangguan status mental ( gelisah, ketakutan )
2. Gangguan pernapasan
3. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
4. Mual, muntah, mulut berbusa
5. Lemas, lumpuh, kesemutan
6. Pucat, kebiruan ( sianosis )
7. Kejang-kejang
8. Syok
9. Denyut nadi tak beraturan
Penanganan Keracunan secara umum :
1. Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas
beracun.
2. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan.
3. Lakukan penilaian dini
4. Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju penderita dan bersihkan
sisa bahan beracun bila ada.
5. Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah
6. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan
air.
7. Penatalaksanaan syok bila terjadi (Lihat Bab Perdarahan dan Syok).
8. Pantaulah tanda vital secara berkala.
9. Bawa ke RS/dokter/Puskesmas.
Gigitan Ular
Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda maka berarti
keadaannya serius dan perlu penanganan khusus.
Beberapa gejala dan tanda :
1. Demam
2. Mual dan muntah
3. Pingsan
4. Lemah
5. Nadi cepat dan lemah
6. Kejang
7. Gangguan pernapasan
Penanganan pada gigitan ular
 Amankan diri penolong dan tempat kejadian
 Tenangkan penderita
 Lakukan penilaian dini
 Rawat luka, bila perlu pasang bidai.
 Rujuk ke fasilitas kesehatan
Alternatif :
 Pemakaian pembalut elastis
 Identifikasi ular
 JANGAN MEMAKAI TORNIKET

0 komentar:

Posting Komentar